Saturday, January 26, 2013

LOVE IS SUCK !!!

mungkin ini titik jenuh dan kesel gw,,
gw cape sakit hati krn cinta dan cwo! mungkin orang akan bilang "bkn sakit hati trus tp krn blm ketemu yg cocok aja". ya apa pun kata mereka, gw cuma bisa bilang mereka belum pernah ada diposisi gw. mungkin juga mereka jauh lebih tegar dan kuat dibandingkan sama gw, tp apa itu penting!? hidup kn dijalani sendiri-sendiri.
sekarang gw jenuh sama cinta!
cinta itu apa sh!? cinta itu kayak nasi basi! gak ada enak-enaknya sama sekali! bilangnya sayang tapi kenyataannya!? mana? cuma bisa kasih janji doang! buat apa?
awalnya aja bilang sayang, janjiin cinta yang manis-manis tapi kenyataannya? kenyataan selalu berbanding terbalik dengan khayalan. cukup gw rasa. mengorbankan diri, merasakan sakit yang teramat dan mendalam lalu bangkit dan berjuang bertahan sendiri. sementara dia disana bahagia dengan entah siapa pun yang membuatnya bahagia. bukan gak suka tapi ini gak adil! hidup emang gak pernah adil, bukan!? ya! tapi suatu saat pasti keadilan itu datang.
gw juga cape denger mereka yang terus teriak "ngerti" tapi cuma mencoba ngerti. hati itu milik sendiri, jadi yang ngerti cuma diri sendiri juga Tuhan. sekarang, gw sadar. siapa yang ada dan gak ada. percuma buang waktu selama ini. dan gw juga yakin "mereka" cuma bisa bilang "baru sadar?"
HEY! itu artinya temen ya? BARU SADAR!
cinta itu cuma dongeng! munafik? lho liat dong apa yang terjadi. sedih dan senang emang satu paket, tapi kalau sedih dateng terlalu lama dan seneng dateng terlalu sebentar, apa masih dibilang satu paket?
ini realita bukan dongeng dan film!
realita adalah dimana kita hidup.
dongeng adalah dimana kita bermimpi.
hidup dan mimpi bisa berjalan seirama kalau kita percaya tapi gw terlalu cape untuk percaya lagi. terlalu banyak yang menyakitkan dan terlalu lelah mencari lagi. udah cukup kayaknya. LOVE IS SUCK! itu yang gw katakan saat ini.
gak perlu sok tau dan sok ngerti tentang cinta lah! lo siapa? DEWA CINTA?

Friday, January 25, 2013

I believe angels among me

ini lirik lagu yang buat aku semakin yakin dan percaya, Tuhan akan terus bersama dengan ku dalam keadaan apa pun. dan dalam setiap doa yang ku panjatkan pada Tuhan akan dan selalu ada namamu juga doa untuk kebaikan, keselamatan, kesuksesan dan kebahagiaanmu. aku percaya Tuhan akan mendengarkan setia doa ku. dan Tuhan juga akan mengabulkan semua doa-doaku juga doa-doaku untukmu. kini aku hanya berharap kamu bahagia. bukan berharap kamu kembali tapi berharap kamu bahagia, kamu selamat, kamu sukses. kini itulah bukti kesetiaan ku, bukti kasih-sayangku untuk kamu yang sudah melangkah jauh entah kemana. aku tetap melangkah meski hati tetap disini. aku tetap mendoakan yang terbaik untuk hidup kamu. selama yang Tuhan ijinkan. aku mencintai kamu karena Tuhan. aku mencintai kamu bukan karena kamu anak siapa, bukan karena kamu tampan, bukan karena semua sifat baik yang mereka lihat dan semua sifat baik yang ada padamu. aku mencintai kamu seluruh sisi baik dan jahat kamu. dan kini aku hanya bisa berdoa pada Tuhan agar IA mau menjaga, mencintai, menlindungi kamu.

Angels Among Us by Demi Lovato (covering version)

I was walking home from school on a cold winter's day
Took a shortcut through the woods and I lost my way
It was getting late and I was scared and alone
Then a kind old man took my hand and led me home
Mama couldn't see him, but he was standing there
But I knew in my heart, he was the answer to my prayers

Oh I believe there are angels among us
Sent down to us from somewhere up above
They come to you and me in our darkest hours
To show us how to live
To teach us how to give
To guide us with a light of love

When life dealt troubled times and had me down on my knees
There's always been someone there to come along and comfort me
A kind word from a stranger to lend a helping hand
A phone call from a friend just to say I understand
Ain't it kind of funny at the dark end of the road
Someone lights the way with just a single ray of hope

Oh I believe there are angels among us
Sent down to us from somewhere up above
They come to you and me in our darkest hours
To show us how to live
To teach us how to give
To guide us with a light of love

They wear so many faces
Show up in the strangest places
Grace us with thier mercy
In our time of need

Oh I believe there are angels among us
Sent down to us from somewhere up above
They come to you and me in our darkest hours
To show us how to live
To teach us how to give
To guide us with a light of love

Monday, January 21, 2013

ketika semua hanya harap kosong

aku diam lalu merenung. banyak yang ku lalui. banyak yang ku rasakan. banyak pula yang ku alami. ketika semua terlihat begitu indah dengan semua janji dan semua harap. ya. semua harapan kosong. bukan harus menyesal. tapi kadang sulit untuk menerima kenyataan pahit yang ada saat kita sudah mulai percaya keajaiban itu benar ada dan datang hanya untuk kita. kita hanya bisa berharap dan Tuhan yang menentukan akhir dari pengharapan yang ada. jujur. aku lelah berharap. ku habiskan pengharapan ku padanya. ya. dia. bukan bodoh tapi aku terlalu percaya. aku percaya saat semua orang tak percaya. aku diam menanti saat semua orang menjauh. tapi berartikah semua itu? tidak! karena hatinya penuh dengan benci bukan cinta. ya. segala yang terjadi tak kan pernah lagi berarti. tak akan pernah memiliki arti lagi. benci mengerogoti hatinya. entah apa salah ku. dan ya, mungkin memang aku yang bersalah. aku selalu salah. ingin seperti dia, melanjutkan hidup tanpa terbebani apa pun. tapi hidup ku sudah bergantung pada hati. hati yang terlalu sakit dan penuh borok tak bisa lagi melihat mentari siang. lemah? mungkin. ini lah titik terlemahku. mungkin. ku hanya berharap ini cepat berlalu dan kemenangan berpihak pada ku. ya. hanya senyum yang ku inginkan sekarang. bukan cinta atau apa pun. ku hanya ingin senyum tulusku kembali lagi dan tak kan pernah pergi lagi. meski harus menukarnya dengan apa pun. aku rela. aku pun ingin bahagia. ingin tersenyum. tak ingin tangis ini terus menemani. aku lelah menjadi yang tak pernah dilihat. aku lelah melakukan semuanya tapi tak pernah dianggap. dia yang tersayang dengan mudah membenci, tapi aku? terpuruk dalam luka hati yang tak pernah sembuh. aku tertatih meniti langkah ku setapak demi setapak. apa dia peduli? ku rasa tidak pernah. lalu kenapa aku masih peduli padanya? sayang? GILA! ya! aku rela dianggap gila! sebut aku gila sepuas hati kalian. tau apa kalian tentang hati ini? nikmati tiap tetes darah dan airmata tanpa satu pun yang mengerti. hanya Tuhan yang mengerti dan paham. aku tenang jika bersama Tuhan tapi saat wajah itu kembali hadir dalam penglihatan semua ketenangan itu hilang. semua tembok pertahanan yang ku bangun susah payah runtuh hanya dalam hitungan detik. aku tetap bersabar. ku susun lagi tiap batu, menemboki hati ini agar terlihat tegar. ya. membangun tembok hanya untuk dihancurkan keesokan harinya. tapi meski pun ia kembali apa bisa ku terima dia? ku rasa tidak. aku terlalu letih menjalani semuanya. aku hanya ingin menikmati semua sakit ini sendiri. tak perlu ia pahami atau tak perlu ia tau. untuk apa ia tau jika hanya untuk menertawakan kesakitan ku? sakiti aku jika itu membuatnya bahagia. karena harapan pastiku hanya ingin dia bahagia. bahagia dengan apa pun pilihannya. bahagia dengan siapa pun yang mendampinginya. BODOH dan GILA? ya! sebut aku bodoh dan gila! tak apa ini lah aku.

when he disappeared

every time I smile, I think I wanna to cry so deep. I can't feel anything except feeling so guilty and desperate. even though as long as 6 months I's as his girlfriend, I always think I'm not to proper to had his love. just it doesn't make sense if he loves me. honestly, I never really know about what is his way thinking about everything. he has disappeared, like everything else but who else I can talk to? I'm lost. when he left, he took everything with him. but the absence of him is everywhere I look. it's like I've a huge hole on my chest. maybe, death is much better than I must be someone's girlfriend and that's not him. and, yeah, I'm a drama queen. I remember, the last kiss. the goodbye kiss. so hurt. my feeling, my heart so hurt and I don't know why. it's like nightmare. see his face, smelling his smell, hear his voice, make me feel this hurt so deep and more deepest. I'm so afraid lose him, lose his love, lose everytime with him. this feel make me so nervous. but I lose him. this pain piling in my heart. full. and I can't breath. I really know, I'm not good enough for him. I can feel nothing.time passes. every tick that goes by aches like the pulse of blood behind a bruise, I'm paralyzed. I try to breath but Ijust make this pain so real. but in a way I'm so glad. the pain is my only reminder that he was real. I know he never come back. I really know. he just left me. but maybe I'm crazy now, and I guess that's okay. would I really feel if he ever exist? I would find the place that I can see him again. but where I must to go? I'm alright until I'm alone. and really all this time. he was gone. and just nothing now. but I really don't know where I must to go. what I have to do to see him again. he won't stay with me, anyway. this is just like nightmare. I must get up to end all of this. I've to find my exit to get out from this nightmare. he left. I must stop my step to find him. I can let him go now. because it doesn't make sense to make he loves me, yesterday, today or everytime. I mean, I'm nothing for him. just nothing. my live with him, my love with him, my time with him is over. I lose him. everything is over, now. but that pain, stay with me. I won't this pain! this hurt pull all my body and my soul fall so deep and I never come back to the top. because that, just hurt me not him. just kill me not him. there's always been him so don't make me choice. here's always him.

Saturday, January 19, 2013

when it must end

Surat yang Terabaikan.
Kadang kita harus merasakan kehilangan baru menyadari arti sebuah pertemuan. Ada yang bilang kalau hati harus sakit baru benar-benar mencintai. Tapi kenapa harus menyakiti kalau mencintai? Ya, mungkin benar, orang yang paling kita cintai adalah orang yang paling sering menyakiti. Aku terpuruk dalam perasaan yang entah apa ini. Begitu banyak kata yang terangkai menjadi kalimat indah. Begitu banyak kejadian yang terjadi menjadi kenangan manis. Begitu banyak sayang yang tercipta menjadi rasa yang begitu terabaikan. Begitu banyak lagu yang terlantun menjadi bukti sakit itu nyata. Pantaskah aku masih menunggu dan menanti saat dia bahagia bersama yang lain? Tak pernah ku bayangkan begitu sulit untuk bangkit dalam keterpurukan ini. Begitu banyak kisah yang terjadi dalam hidup ku tapi aku masih bisa bangkit dan bertahan. Entah apa yang membuatnya berbeda. Kisah ini. Sayang ini. Tiap kisah memiliki cerita dan tempat tersendiri dalam hati tapi entah kenapa aku lelah. Aku berhenti mencari saat ia masih mencari. Proses. Kata orang ini sebuah proses tapi bagi ku ini perjalanan. Sejak pertama ku lihat dia, ku tau aku tak pernah pantas untuknya. Kami berbeda. Kita berbeda. Entah apa yang Tuhan rencanakan, Tuhan menghadirkan sayang yang teramat mendalam saat aku berhenti untuk percaya kalau aku pantas disayang. Begitu banyak sakit yang ada membuatku jera. Membuatku jenuh. Aku yang selalu sakit. Aku bosan menjadi yang terluka. Tapi dia berbeda. Ku lihat itu didalam matanya. Tapi aku takut. Aku takut terjatuh lagi. aku takut saat terjatuh nanti aku tak bisa sekuat sekarang. Aku takut. Tapi dia menjanjikan sesuatu yang sangat ku rindukan selama ini. Cinta dan sayang. Hal yang ku anggap bukan untuk ku dan tak perah menjadi milikku. Dia hadir membantuku menyusun kembali tiap serpihan hati yang selama ini ku biarkan berantakan. Dia dengan segala kekurangannya. Dia dengan segala kasih sayangnya perlahan membuatku kembali percaya. Dia yang tak pernah tau arti dirinya dan cintanya dalam hidupku. Dia hadir saat aku putus asa dengan hidupku. Dia.
Dia merubah segala kelam menjadi terang. Menyalakan tiap lampu dalam hati yang gelap dan sepi. Tapi aku tetap takut untuk mengakui aku jatuh cinta lagi. aku takut ini terlalu cepat dan aku salah. Dan aku tau akhir kisah ini. Pedih dan sedih untuk ku lagi. Bisa kah aku percayakan hati ini untuknya? Aku takut mengakuinya tapi aku juga terlalu takut kehilangannya. Aku salah. Dan ya aku salah. Aku menyakitinya lalu menyakiti diriku sendiri. Aku mencintainya. Aku menyanyanginya.
Pertengkaran batin mulai ku alami. Dan ya aku mulai mempertanyakan akan arti hadirnya.

2 Mei 2012. Puncak kejenuhanku. Aku tak sanggup menahan semua sakit dan takut ini. Cukup sudah aku mempertaruhkan segalanya demi cinta. Aku mau dia. Aku tak mau menyesal tanpa berjuang. Tolong pahami aku mau kamu sadari aku butuh kamu. Kamu yang nyaman dan kamu yang penuh misteri. Ku mohon.

8 Mei 2012. Ku tau terlalu cepat. Ku tau mungkin aku salah dan mungkin aku keliru. Bahkan sembrono. Ku terima semua tawaran dan janji indah. Surga yang ku impikan. Aku tau dan aku yakin. Siapkah aku terluka lagi karena cinta? Atau hanya ingin merasa pantas untuk menjadi yang disayang dan dikasihi? Oh Tuhan. Aku bersalah. Aku sungguh bersalah. Aku takut tapi aku sayang. Bodohnya aku menyakiti dia yang begitu menyayangiku. Aku sayang dia tapi aku takut aku salah. Aku takut menyakitinya lalu menyakitiku. Tiap hari bersamanya terasa indah tapi aku tetap takut. Aku takut ia tak bahagia. Aku takut hanya aku yang bahagia dan aku takut hanya aku yang merasakan semua ini.
Aku takut tapi kebahagian itu menutupi segalanya. Setiap detik kebersamaan dengannya membuatku percaya ia nyata atau hanya kenyataan yang sementara? Inikah jawaban atas doa yang ku pinta tiap saat? Atau hanya pembuktian bahwa aku juga pantas disayang? Dia tetap misteri bagiku. Ia melakukan segala yang ku pinta. Menemani tiap hari ku. Dan aku masih berpikir pantaskah aku setelah apa yang aku terima selama ini? Pantaskah aku bahagia yang biasanya aku bersedih? Bolehkah aku tertawa dimana aku selalu menangis? Banyangan perpisahan menyakitkan tergambar jelas saat baru akan memulai kisah baru yang menjanjikan kebahagiaan. Smua karena ketakutanku. Apakah ia mengerti? Aku tak mau tanpa dia. Dia hidupku. Dia nyawaku. Dia jiwaku.
Semakin aku nikmati kebersamaan dengannya semakin aku mengerti. Ya. Dia hidupku yang hilang. Tapi apakah ia rasa yang sama? Aku bahagia ia menemani semua hari ku. Tapi aku? Apakah ia juga begitu? Kata mereka aku terlalu cepat mengambil keputusan. Tapi bagi ku, aku hanya ingin bahagia saat bahagia itu menghampiri. Waktu pasti membenciku. Ia berlari bukan berjalan. Waktu tak ingin aku bahagia terlalu lama. Ragu mulai menghampiri. Sakit itu kembali. Setiap kekurangan yang ia miliki menyakitkan tapi aku bertahan bukan untuk meminta ia berubah tapi karena aku yakin ia bisa berubah bukan karena ku tapi karena ia mau. Tiap sakit itu semakin menyiksa. Ia mulai menjauh. Aku terpuruk lagi. Aku kehilangan duniaku. Aku menyakitinya. Lagi.
Aku tau kita gak pernah sama, kenapa harus dipaksa untuk jadi sama? Aku yang cengeng, kamu yang gampang marah. Aku yang plin-plan, kamu yang tegas. Aku yang bawel, kamu yang diam. Aku yang sangat terbuka, kamu yang sangat tertutup. Kita seperti siang dan malam. Aku siang dan kamu malamnya. Gimana bisa disatuin? Gak mungkin bisa disatuin. Gak akan ketemu jalan untuk bisa jadi satu apa pun yang kita coba lakuin. Tapi kenapa juga aku sayang kamu? Susah untuk aku bisa lepasin semua ketenangan malam kamu yang nyaman tapi kamu dengan gampangnya buat semua kebisingan siangku lenyap gitu aja. Andai aku juga bisa seperti kamu. Aku mau buat semua kenyamanan malammu hilang tapi semakin aku nikmati kehilangan itu semakin aku menrindukannya. Apa salahku? Apa aku terlalu jahat dimata kamu sampai kamu enggan melihat siang? Atau aku terlalu hina dimata kamu sampai kamu begitu jijik untuk berteman dengan siang? Aku yang tertatih dalam penantian panjang demi keyakinanku akan cinta dan sayang yang ku punya untukmu dan kamu yang bahagai dalam pencarian lama demi kesenanganmu. Kita berbeda. Sangat berbeda. Aku yang terlalu takut untuk mengakui semua sakit dan kehilangan ini. Aku yang terlalu lemah berjuang mempertahankan sayang ini. Aku yang terlalu sombong mengharapkan kamu tetap disini meski kenyataannya tak kan pernah sama. Aku yang terlalu picik memikirkan kamu dan hidupmu. Pantas kamu pergi mencari bahagiamu tanpa ku. Kamu yang gak pernah menoleh untuk mendengar. Kamu yang gak pernah berbalik untuk melihat. Kamu yang gak pernah berhenti untuk mengerti. Ya. Kamu yang tersayang. Dan ya, jika hanya kamu yang disayang. Bisa kah kamu berhenti untuk mengerti? Mau kah berbalik untuk melihat? Dapat kah menoleh untuk mendengar? Sebentar saja. Beri kesempatan untuk meyakinkan sayang itu tetap ada.
Tapi harapan ku hanya harapan kosong. Tak kan mungkin terjadi. Kamu disana bahagia dengan siapa pun dia dan aku tertatih sendiri disini. Bisa kah aku ikut bahagia? Ya. Aku bahagia tapi sakit itu tetap ada. Aku terpuruk. Tak bisa bangkit lagi. Entah kenapa, apa pun yang kamu lakukan sayang itu semakin melekat. Ku coba nikmati smua sendiri. Seperti dulu. Berjuang mempertahankan segalanya sendiri. Aku lemah. Memang. Aku tetap berjalan meski tak mau dan aku tertatih merakit langkah demi langkah. Bukan benci atau dendam yang ada. Hanya rindu dan sayang yang tulus. Lalu doa terbaik yang ku miliki untukmu. Tapi berartikah semua itu bagimu yang tak pernah peduli? Sadarkah kamu. Begitu banyak kisah lain menanti tapi aku terlalu lelah untuk mengukir kisah lain. Lagi. Aku lelah dan putus asa. Sayang ini tetap untukmu. Meski ku tau kamu tak kan pernah kembali. Apa pun usaha dan upayaku. Ku tau semua ini sia-sia. Ini hanya sekedar keyakinan ku yang tak kan pernah jadi nyata. Karena toh, memang sejak awal kamu tak pernah nyata. Kamu hanya khayalan semu ku. Kamu terlalu indah untuk ku yang terlalu hina. Ya. Benar begitu. Kamu tak pernah nyata bagiku. Kamu hanya imajinasi. Sayang, cinta dan kasih yang kamu berikan memang tak pernah pantas untuk seorang seperti ku. Aku hanya pemimpi yang terlalu takut.
Ya. Kamu bukan lah kenyataan bagiku. Kamu terlalu indah untuk jadi nyata.